Fase Kehidupan Keuangan

Maya Putri
2 min read
5 November 2024
Tag :

Pernahkah kamu berpikir bahwa keuanganmu mengalami fase-fase tertentu, mirip seperti siklus kehidupan manusia? Berdasarkan studi dari Journal of Financial Planning 2023, pemahaman tentang siklus kehidupan keuangan dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mencapai tujuan finansial hingga 65% [Sumber: fpa.org]. Mari kita dalami bersama perjalanan finansial yang akan kamu lalui.

Memahami Tahapan dalam Siklus Kehidupan Keuangan

Riset dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa setiap orang akan melalui setidaknya lima tahap utama dalam siklus keuangan mereka [Sumber: ojk.go.id]. Setiap tahap memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda, membutuhkan strategi pengelolaan yang berbeda pula.

Tahap pertama dimulai saat kamu memasuki masa produktif awal. Pada fase ini, Lembaga Riset Keuangan Indonesia mencatat bahwa 75% anak muda menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan antara kebutuhan jangka pendek dan persiapan masa depan [Sumber: lrki.id]. Di fase ini, fokus utamamu adalah membangun fondasi keuangan yang kuat melalui pengelolaan gaji pertama dan pemahaman dasar investasi.

Memasuki tahap kedua, yaitu fase pemantapan karir dan keluarga. Survey Bank Indonesia mengungkapkan bahwa pada fase ini, rata-rata seseorang mengalokasikan 45% pendapatannya untuk kebutuhan keluarga, 30% untuk investasi, dan sisanya untuk dana darurat [Sumber: bi.go.id]. Ini adalah masa kritis dimana keputusan finansial yang kamu ambil akan sangat mempengaruhi masa depan.

Pentingnya Adaptasi dalam Setiap Fase Keuangan

Menurut Harvard Business Review, kemampuan beradaptasi dengan setiap fase keuangan meningkatkan peluang kesuksesan finansial hingga 80% [Sumber: hbr.org]. Setiap fase membawa tantangan uniknya sendiri, dan cara kamu menghadapinya akan menentukan kesehatan finansialmu.

1.

Fase Pertumbuhan dan Pembelajaran

Di awal karir, fokusmu adalah membangun kebiasaan finansial yang sehat. Riset Morgan Stanley menunjukkan bahwa mereka yang memulai perencanaan keuangan di usia 25 tahun memiliki kemungkinan 40% lebih tinggi mencapai kebebasan finansial di usia 55 tahun [Sumber: morganstanley.com]. Ini adalah waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi, meski dalam jumlah kecil.
2.

Fase Pematangan dan Stabilisasi

Financial Planning Institute mencatat bahwa pada fase ini, diversifikasi portofolio dan perlindungan aset menjadi sangat krusial [Sumber: fpsbindonesia.org]. Kamu perlu menyeimbangkan antara pertumbuhan aset dan perlindungan terhadap risiko yang mungkin terjadi.

Yang Perlu Diingat: Setiap orang memiliki perjalanan finansial yang unik. Tidak ada 'one size fits all' dalam mengelola keuangan. Yang terpenting adalah kamu memahami di fase mana kamu berada dan apa yang perlu kamu persiapkan untuk fase selanjutnya.

Ingin Mengenal Lebih Dalam Tentang Perjalanan Keuanganmu?

Temukan panduan lengkap di BijakUangmu.id

Artikel Terkait